St.
Petersburg/Jakarta, 19 November 2014 – Grup tari dan
musik tradisi DANADYAKSA BUDAYA SMP Labschool Cibubur meraih prestasi yang membanggakan
pada ajang The 7th International
Folklore Festival “INTERFOLK” 2014 yang berlangsung di kota Saint
Petersburg, Russia, 14 – 18 November 2014. Di malam grand final yang
berlangsung di Ballroom Hotel Saint Petersburg Pirogovskaya, Danadyaksa Budaya
meraih trofi emas (Juara Satu) untuk kategori C (Mixed Folk Ensamble : Dance-Vocal-Instruments).
Kompetisi yang tahun
ini dilaksanakan untuk ketujuh kalinya telah menyeleksi dan memilih 43 grup folklore dari berbagai negara di seluruh
dunia untuk mengikuti babak kompetisi di Saint Petersburg, antara lain berasal
dari Indonesia, Malaysia, Yunani, Estonia, Georgia, Bulgaria, Lithuania, Cyprus
dan tuan rumah Rusia. Kompetisi ini dibagi menjadi 5 kategori, yaitu authentic folklore
- choirs and ensembles, modern arrangement of folklore music (choirs and ensembles), mixed ensembles
(dances-vocal-instruments), choreography ensembles and pairs (folklore dance) dan instrumental ensembles and orchestras
(folklore music).
Para penampil
grup Danadyaksa Budaya yang berjumlah 22 orang melakukan persiapan intensif
selama kurang lebih 2 (dua) bulan di bawah bimbingan para pelatih Donny
Yoshinda, Cheelvy, Bawono Raharjo dan Iftita Leilasari dari Tim Artistik
Gantari Gita Khatulistiwa (GGK) pimpinan Edwin Leo Mokodompit, serta didampingi
guru pembimbing ekstra kurikuler SMP Labschool Cibubur, Widyaningrum Feri dan
Ilham Anshari, serta perwakilan orang tua murid. Tarian yang khusus ditampilkan
untuk babak kompetisi adalah Tari Ratoh Jaroe - Saman (Aceh), sedangkan untuk sesi
festival tarian yang ditampilkan adalah Tari Ratak Tampuruang (Sumatera Barat)
dan Tari Katong Parampuang (Papua).
Para dewan juri
dan penonton berhasil dibuat terpukau oleh tarian yang ditampilkan oleh tim
Indonesia. Bahkan dewan juri bersepakat untuk menganugerahkan Special Award of Honor “Star of INTERFOLK”
kepada Danadyaksa Budaya. Prof. Dr. Kaloyan Nikolov dari Universitas Negeri St.
Petersburg sekaligus perwakilan juri dari World
Association of Folklore Festival (WAFF) mengungkapkan bahwa penghargaan ini
diberikan kepada Danadyaksa Budaya karena mereka telah memukau seluruh hadirin
dengan penampilan Tari Ratoh Jaroe (Aceh) yang spektakuler yang memiliki teknik
dan tingkat kesulitan tinggi. Panitia penyelenggara, Julia Blinova dari Rusia,
juga memberikan apresiasinya yang tinggi dan tidak menyangka di usia mereka
masih sangat muda belia (12-13 tahun) telah mampu menampilkan tarian dengan
gerakan rumit dan sangat indah ini.
Grup lain yang
meraih prestasi memukau pada kompetisi ini adalah grup yang berasal dari
Estonia yang meraih trofi emas pada kategori D choreography ensembles and pairs folklore dance
dewasa (di atas 17 tahun) dan sekaligus menjadi Grand Prix Winner. Selain itu
juga grup dari Saint Petersburg Rusia meraih penghargaan khusus Prix Audience (juara favorit pilihan
penonton).
Pada kesempatan
tersebut, beberapa mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Kota
Saint Petersburg, Rusia, juga turut hadir menyaksikan dan mendukung penampilan
tim Indonesia. Grevilma Pertiwi, mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh S2 di
Saint Petersburg, mengatakan betapa mereka bangga atas prestasi yang diraih
Indonesia pada ajang ini. Bahkan penonton yang berasal dari berbagai negara
lain pun ikut memberikan selamat kepada mereka atas pertunjukan tim Indonesia
yang luar biasa.
Drs. Uswadin,
M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Labschool Cibubur bersyukur atas prestasi yang
diraih anak didiknya, setelah dua tahun sebelumnya sempat meraih penghargaan
juara ketiga pada festival folklore Internasional di Fethiye, Turki. Diharapkan
melalui kegiatan semacam ini, anak didik bisa lebih menghargai dan mencintai
seni budaya tradisi bangsa Indonesia dan dijadikan pemacu semangat untuk meraih
prestasi selanjutnya.
Atas prestasi tahun
ini, grup Danadyaksa Budaya SMP Labschool Cibubur berhak atas golden ticket untuk mengikuti World Championship of Folklore 2015 di
Bulgaria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar